Saya mengambil sebuah buku yang ada di hadapan seorang peserta pelatihan -- setelah mendapat izin tentunya -- dan ..."Prakkkk!", buku itu saya lempar ke lantai.
"Tanggungjawab siapa buku ini ada di lantai ?", tanya saya sambil jari kanan menunjuk ke buku itu.
"Tanggungjawab yang melempar ..", kata beberapa peserta.
"Tanggungjawab saya ? ... Oke, katakanlah ini tanggungjawab saya, lalu anda marah, kemudian menghakimi saya, lalu mengeroyok saya sampai mati, lalu menghanyutkan badan saya di sungai, atau anda mencincang-cincang saya, atau kalau anda berbaik hati ya cuma mengucilkan dan mengasingkan saya .... Apakah masalahnya selesai ?", kata saya.
Peserta diam.
"Buku itu tetap ada di lantai, bukan ?" pancing saya.
Peserta masih diam.
"Harusnya buku ini ada dimana ?", tanya saya lagi.
"Di meja", jawab mereka serempak.
"Lalu, buku itu ada di lantai tanggungjawab siapa ?"
Ada yang masih diam, ada juga yang sudah bilang, "Saya".
"Yak, benar. Selain tanggungjawab saya yang melempar buku itu, anda juga ikut bertanggungjawab. Setidaknya anda punya dua alasan mengapa anda bertanggungjawab. Pertama, anda membiarkan saya melempar buku itu. Kedua, anda membiarkan buku itu tetap ada di sana, padahal tempatnya bukan di situ ..."
Tampak ada yang mengangguk-angguk. Malah ada salah seorang peserta langsung bangkit dari kursi dan berjalan menuju tengah kelas, lalu mengambil buku itu dan meletakkannya kembali di depan pemiliknya.
"Naaahhhhhhh... ini dia contoh nyata orang yang bertanggungjawab .... Daripada menunggu, lebih baik berinsiatif. Daripada muter-muter membahas masalah, lebih baik cari solusinya. Daripada menggerutu dalam kegelapan, lebih baik menyalakan beberapa lilin, " puji saya sambil menepuk-nepuk bahunya, lalu melanjutkan.
"Jadi, kalau kinerja perusahaan jelek, kalau teknologi yang dipakai ngadat, kalau keputusan investasi salah, kalau pembangunan sistem terbengkalai, kalau iklim kerja tidak kondusif, ... Lalu anda menyalahkan dan memaki-maki direksi dan manajer yang terlibat, atau anda demo minta mereka turun jabatan, tetap saja masalahnya tetap ada di sana. Tanggungjawab anda membiarkan hal itu terjadi, dan tanggungjawab anda membuat masalahnya tetap ada di sana tanpa anda ambil tindakan apa-apa ... Jadi, kondisi Perusahaan kita saat ini tanggungjawab siapa ?" pancing saya lagi.
"Kita semua !!", jawab mereka serempak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar