Sabtu, November 10, 2007

Ada mbah dukun (3)

Hypnotist/hypnotherapist dan dukun sama-sama bergerak di 'industri' sugesti. Oh ya, hipnotis adalah pelaku -- orang yang melakukan hipnosis. Jadi yang benar adalah hipnosis. Hipnosis adalah cara berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Hipnosis adalah seni memberi sugesti. Hipnosis untuk hiburan disebut stage hypnosis. Anda tentu sering melihat aksi Romy Rafael di TV. Hipnosis untuk terapi/penyembuhan masalah psikis, psikosomatis, atau meningkatkan keyakinan, motivasi, kemampuan, dan prestasi, disebut hypnotherapy. Hypnotherapy dengan kaidah-kaidah klinis yang baku disebut dengan clinical hypnotherapy. Hipnosis yang diaplikasikan untuk mensugesti diri sendiri disebut self hypnosis. Saya sendiri merupakan fellow of clinical hypnosis dari Indonesian Society of Clinical Hypnosis.

Untuk menghipnosis seseorang, langkah-langkah yang dilakukan adalah pra-induksi, yaitu menjelaskan manfaat, efek, dan klarifikasi pemahaman yang keliru tentang hipnosis. Lalu dilakukan uji sugestibilitas, apakah suyet (orang yang dihipnosis/diterapi) termasuk mudah, sedang, atau sulit disugesti. Langkah berikutnya adalah induksi atau penggiringan agar suyet rileks dan fokus (trance), dan pendalaman (deepening) berpindah dari gelombang otak beta ke alfa dan atau theta (tergantung jenis terapi). Setelah dilakukan uji apakah tingkat fokus (trance) suyet sudah berada pada level yang diinginkan, maka baru diberikan sugesti. Sugesti itu diulang-ulang. Diberikan juga sugesti pasca hipnotik, kemudian dibangunkan kembali.

Dukun juga melakukan proses serupa. Ia melakukan pre-induksi melalui iklan di koran. Pasien mulai diinduksi dengan pakaian hitam-hitam lengkap dengan kalung dan cincin raksasa di jarinya. Kumis dan jenggot lebat, mengenakan blangkon. Ada tengkorak, dupa, kemenyan, bunga 7 rupa. Bisa juga dukun yang 'tema'nya 'putih' mengenakan dress-code pakaian gamis, sorban, selendang, tasbih. Tujuannya, supaya meningkatkan 'otoritas' sang dukun di mata pasien. Apalagi kalau pasien harus melalui asisten dukun dulu sebelum ketemu sang boss dukun. Pikiran bawah sadar memang lebih menerima sugesti yang diberikan oleh orang yang dianggap punya otoritas.

Uji sugestibilitas dilakukan dengan meminta pasien melakukan 'syarat', misalnya menyediakan ayam hitam, puasa 7 hari 7 malam, mandi kembang tengah malam, dan syarat 'berat' lainnya. Jika sang pasien melakukan, berarti tingkat sugestibilitasnya tinggi. Ritual-ritual pembacaan mantera, bersemedi, disembur air, itu adalah tahap deepening. Bisa juga sudah 'anchoring' dalam sugesti. "Ancoring' lainnya misalnya pemberian aji-aji, pusaka, bahkan 'susuk'. Di sinilah sebagian dukun menggunakan teknik sulap untuk lebih menginduksi pasiennya agar masuk ke arah yakin (belief).

Saya belum berani mengatakan seluruhnya, tapi sebagian, karena saya merasa ilmu saya masih cetek. Di langit masih ada langit. Tapi saya tahu, memang beberapa teknik sulap dilakukan oleh beberapa dukun untuk menginduksi dan mensugesti pasiennya. Sebut saja, berjalan di atas beling, tidur di paku, benda terbang, disiram air keras tidak terluka, disilet rambut tidak putus, dibacok tidak terluka, uang 1000 bisa jadi 100.000, uang digandakan, daun sirih hilang dimasukkan ke kepala, telor dipecah ada darahnya, membakar kertas dari jauh, membaca nama orang yang sudah meninggal, sampai ke permaina kartu. Ini disebut dengan induksi non-verbal. Mengapa ? Ya karena dukun-dukun atau pasien tradisional kebanyakan sulit disugesti secara verbal seperti yang dilakukan hypnotist/hypnotherapist. Oh ya, kalau anda nonton pertunjukan debus, tolong jangan buka rahasia ini di depan penonton ya, hormati mereka yang sedang mencari makan.

Anda akan sembuh. Anda akan naik pangkat, Anda akan berwibawa, Anda akan dapat jodoh, adalah inti dari sugesti. Ketika pikiran percaya, the law of attraction bekerja. Pasien merasa telah 'menjadi' cantik, kaya, pintar, berwibawa. Tubuh merespon. Perasaan mendorong. Hasil didapat.

Kalau anda tidak punya duit, tidak usah ke dukun. Jadilah dukun bagi diri sendiri. Lakukan self-hypnosis. Sugesti sendiri diri anda. Be - do -get. Kalau anda ingin sukses, putuskan sekarang juga 'menjadi' sukses. Otomatis anda akan berpikir dan berperilaku sebagaimana yang dipikirkan dan dilakukan orang sukses (antusias, positive thinking, disiplin, integritas, komunikatif, dst), dan tinggal perkara waktu anda -- Insya Allah -- akan mendapatkan apa yang didapatkan oleh orang-orang sukses ...

Tidak ada komentar: