Senin, Desember 17, 2007

Pulang

Kita ini ibarat anak-anak yang disuruh ibu kita bermain-main di pekarangan rumah. Tuhan adalah Ibu kita. Dunia seperti pekarangan rumah kita. Kita sebagai anak-anak senang sekali bermain-main di pekarangan. Saking asyiknya bermain, kita sering sampai lupa bermain kotor. Main di tanah, di comberan. Badan kita penuh debu, tanah, kotoran.

Tiba waktunya Sang Ibu untuk memanggil kita masuk kembali ke rumah. Tapi Ibu kita itu Maha Bersih dan Maha Suci. Untuk kembali masuk ke rumah, kita anak-anakNya juga harus bersih dan suci. Ada dua cara untuk membuat diri kita bersih sebelum masuk rumah. Pertama, kita sendiri yang membersihkan diri dulu, dengan cara minta ampun atas semua salah. Kedua, kita 'dimandikan' Ibu kita dengan cara diberi sakit. Kalau kita sabar dan ikhlas, maka kotoran-kotoran akan hilang seperti habis dimandikan. Setelah bersih, baru kita dipersilakan masuk kembali ke pangkuan Ibu dengan perasaan kangen dan bahagia.

Nasihat itu meluncur dari mulut Prof. Dr. Jalaluddin Rachmat atau akrab dengan sapaan Kang Jalal pada awal 2001 di RSCM. Kang Jalal yang punya 'nama besar' itu dengan ikhlas memenuhi permintaan saya untuk memberi penguatan rohani langsung kepada ayah saya saat diopname akibat sirosis hati yang baru diketahuinya. Saat itu, ayah saya cemas luar biasa dan merasa hidupnya sebentar lagi. Nasihat itu begitu sederhana namun mengena. Penyakit yang dideritanya rupanya adalah cara Tuhan untuk membersihkan segala dosa-dosanya. Sejak itu ayah saya tegar dan ikhlas, hingga akhirnya empat tahun kemudian benar-benar kembali ke pangkuan Bunda.... Kata dokter, teman-teman 'seangkatannya' hanya bertahan paling lama dua tahun.

Terimakasih Allah, sudah memberi kesempatan kepadaku untuk mengabdi dan membalas jasa ayahku dengan merawatnya empat tahun terakhir.

1 komentar:

herbayu mengatakan...

Hmmm.... hendaknya kita sadar tiada suatu pun di "pekarangan" itu adalah milik kita...istri, anak, bondho, kabeh...