Selasa, September 29, 2009

Siapa Bilang Anda Miskin ??!!!


Terinsipirasi cerita sahabat saya Melly Kiong tentang ilmu Bob Sadino, di sebuah kesempatan mengajar mahasiswa baru saya bertanya, “Siapa di antara anda yang merasa masih miskin ??” ….

Setelah terlihat ragu-ragu, beberapa orang mahasiswa mengacungkan tangan. Tindakan mereka diikuti oleh beberapa orang lainnya.

“Kalau begitu, siapa yang merasa kaya ?”. Hanya dua orang yang mengacung.

“Lha, berarti yang lain apa ??” … Para mahasiswa hanya tersenyum. Saya tahu mereka tidak mengacungkan tangan sebabnya cuma dua : bingung atau malu.

“Okeyyy .. sekarang kepada yang merasa miskin .. saya mau tanya … Karena anda mengaku miskin, dan karena saya kaya, seandainya saya kasih anda masing-masing 10 miliar rupiah, anda mau terima ?”, tanya saya.

“Beneran atau Cuma seandainya, Pak ?”, salah seorang mahasiswa iseng melontarkan pertanyaan.

“Jelas saja ini seandainya beneran ..”, jawab saya.

Sambil ragu-ragu saya serius atau main-main, mereka mengangguk sambil cengengesan.

“Eittt … no such a free lunch … tidak ada makan siang gratis … anda saya kasih 10 miliar tapi syarat dan ketentuan berlaku … Ada syaratnya …”, ujar saya.

“Apa Pak ?”, tanya mereka …

“Anda saya kasih 10 miliar tapi saya minta satu ruas buku kelingking anda buat saya … MAU ?..”, kata saya.

Mereka serempak bilang tidak mau sambil ada yang menggeleng.

“Hmmm … berarti harga kelingking anda lebih dari 10 miliar …. Okeyyy .. saya kasih harga 50 miliar … mau ???”, tanya saya lagi.

Mereka masih menggeleng.

“100 miliar ???” … tanya saya lagi.

Mereka masih menggeleng.

Jadi satu ruas buku kelingkin tangan anda harganya LEBIH DARI 100 miliar bukan ??? … Bagaimana dengan seluruh tubuh anda ?? … jadi siapa bilang anda miskin ???..”, saya cecar mereka secara provokatif dengan suara meninggi.

Untuk beberapa saat suasana kelas hening …Wajah mereka terpana.

Ketika kalimat “Siapa bilang kamu miskin ??!!” ini saya posting sebagai status facebook, salah seorang sahabat FB menjawab : … “Tuhan ! …”.

4 komentar:

jumas mengatakan...

membaca artikel ini diawal dah saya tebak arahnya kemana..
biasa.. nah, bener kan..
tapi pas saya baca kalimat terakhir,
deg, iya.. saya memang miskin..
miskin syukur, miskin imin, miskin akhlaq..
..apalagi harta benda,
hanya Alloh yang menguasai langit dan bumi..

Prasetya M. mengatakan...

Apalagi saya mas ... terimakasih komennya

Heng Rudy 王神應 / 王秋鑫 mengatakan...

cara anda menyampaikannya pesan sungguh sangat baik

dan cerita ini sesungghnya sangat baik untuk "kebanyakan orang"..

namun saya tetap merasa miskin (tapi saya bahagia)...

dan jika mahasiswa anda dapat menaggalkan satu buku ruas jari tangannya tanpa merasa "sakit"... tentu dia akan jual itu "buku"

umpamanya jika kuku jari tangan yang digadai 10 jt dalam kasus ini... semua langsung angkat tangan...

kasus ini juga membutuhkan seseorang yang bersedia "membeli" penderitaan orang lain...

he he he...

^^ senang nongol di sini
semoga anda tidak keberatan...

Mind Provocateur mengatakan...

Hehhe ... Bro Rudy ...
terimakasih penyempurnaannya ... heheh .. sayangnya selalu ada rasa sakit ... hehehe